BERITA
NEWS UPDATE :  

BERITA

Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka di SMA Negeri 1 Waru

                        SMAN 1 WARU MENGGELAR BIMTEK DI MASA LIBURAN


Waru,  11-12 Juli 2022 SMAN 1 Waru menggelar BIMTEK Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Sebagai narasumber Dra. Ernesta Dwi Winasis, M.Pd pelatih ahli sekolah penggerak dan Pengawas  Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Sidoarjo memaparkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM)   kepada seluruh pendidik SMAN 1 Waru. Pelaksanaan Bimtek ini memberikan tambahan wawasan bagi pendidik mengenai perubahan karakteristik pendidikan sesuai  perubahan paradigma di era industri.

Seluruh peserta Bimtek mengikuti acara yang berjalan selama 2 hari dengan antusiasme guna mendapatkan ilmu tentang Kurikulum Merdeka. Dalam sambutannya Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum berharap kelak seluruh pendidik dapat mengimplementasikan setiap bahan yang didapatkan dari kegiatan ini, demi terwujudnya Merdeka Belajar. “ Pada tahun pelajaran 2022-2023 ini sekolah kita sudah menetapkan akan menggunakan Kurikulum Merdeka, oleh karena itu saya berharap agar semua peserta dapat mengikuti penejelasan yang akan disampaikan oleh nara sumber hebat ini dengan sebaik-baiknya, semua guru wajib mengajar kelas X sehingga Kurikulum Merdeka dapat diimplementasikan segera” ungkap Asmali dalam sambutannya.

Kurikulum Merdeka merupakan sebuah terobosan besar dalam sistem evaluasi pendidikan menjadi jauh lebih holistik dan tidak menghakimi. Hadirnya Kurikulum Merdeka dapat memperkuat upaya penyampaian informasi pembelajaran. Sebagaimana diketahui bersama, karakteristik utama dari Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills. Kegiatan ini memberikan ruang yang lebih relevan dan interaktif kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu faktual terkini yang ada hubungannya dengan pembelajaran yang diikuti, jelas Ernesta yang juga Ppengawas Pembina di SMAN 1 Waru mengawali kegiatan Bimtek ini.

Menurut Menteri Pendidikan Indonesia, Nadiem A. Makarim menyatakan bahwa Kurikulum Merdeka sebagai solusi untuk memulihkan pembelajaran dan memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Kurikulum Merdeka bisa diterapkan oleh sekolah/ madrasah sebagai opsi secara bertahap. Tentunya kurikulum ini memerdekakan guru dalam mengembangkan pembelajaran yang lebih aktif dan menyenangkan untuk peserta didik. Penerapan Kurikulum Merdeka bisa mengakselerasi pemulihan pendidikan dan mendorong terwujudnya cita-cita Merdeka Belajar bagi pendidik dan peserta didik.

Berdasarkan peraturan Keputusan Menteri  Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka pemulihan pembelajaran. Dalam peraturan tersebut menjelaskan terkait struktur kurikulum pada Pendidikan Anak Usía Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah; Capaian Pembelajaran; Pembelajaran dan Asesmen; Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila; Perangkat Ajar; Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan; Mekanisme Implementasi Kurikulum Merdeka; dan Evaluasi Kurikulum pada Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum Merdeka.

Struktur kurikulum SMA terdiri atas 2 (dua) Fase yaitu fase E untuk kelas X dan fase F untuk kelas XI dan kelas XII. Struktur kurikulum untuk SMA/MA terbagi menjadi 2 (dua), yaitu pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 30% (tiga puluh persen) total jam pelajaran (JP) per tahun. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran.

Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata pelajaran. Bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual dapat menggunakan CP pendidikan khusus. Peserta didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual menggunakan CP reguler dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum.

Dalam mempersiapkan Kurikulum Merdeka, pendidik perlu mempersiapkan perangkat ajar guna mencapai keberhasilan mengimplementasikannya. Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh pendidik dalam upaya mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran. Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek penguatan profil pelajar Pancasila, contoh-contoh kurikulum operasional satuan pendidikan, video pembelajaran, serta bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan beragam perangkat ajar dari berbagai sumber. Perangkat ajar dapat langsung digunakan pendidik untuk mengajar ataupun sebagai referensi atau inspirasi dalam merancang pembelajaran.

            Satu di antara perangkat ajar yang perlu dipersiapkan oleh pendidik yakni modul ajar. Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran. Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta didik. Satuan pendidikan dan pendidik dapat mengembangkan modul ajar sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik, memodifikasi, dan/atau menggunakan modul ajar yang disediakan Pemerintah sesuai dengan karakteristik daerah, satuan pendidik, dan peserta didik. Oleh karena itu pendidik yang menggunakan modul ajar yang disediakan Pemerintah tidak perlu lagi menyusun perencanaan pembelajaran/RPP/modul ajar.

            Setelah memahami dasar dari Kurikulum Merdeka, pendidik mulai melakukan praktik menyusun modul pembelajaran dan diskusi berdasarkan bidang yang sudah dibagi sebelumnya yakni IPA, IPS, Matematika, Bahasa, dan Umum. Kemudian guna untuk mengetahui pemahaman maka setiap peserta mempresentasikan hasil kinerjanya. “Saatnya kita praktik membuat modul ajar, kita bagi menjadi kelompok IPA, IPS, Matematika,  Bahasa dan Umum. Masing-masing kelompok akan membuat modul ajar sederhana lalu dipresentasikan kemudian kita diskusikan”, demikian Ernesta menginstruksikan kepada seluruh peserta.

            Dihari kedua,  peserta belajar membuat projek profil pelajar Pancasila dengan metode yang sama dengan hari sebelumnya, nara sumber menyampaikan informasi tentang projek profil pelajar Pancasila lalu membagi kelompok, mempresentsikan dan diskusi.

 

  

Penulis: Lely Anggareni Iryawati, S.Pd – guru SMAN 1 Waru

Call Center SMA Negeri 1 Waru
Kontak
Alamat :

Jalan Brantas-Barito Wisma Tropodo

Telepon :

0318661460

Fax :

0318687035

Email :

smataru_school@yahoo.co.id

Website :

sman1waru.sch.id

Media Sosial :
Kalender

Desember 2024

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30 31
PENGUMUMAN UN
LOKASI SEKOLAH
Rumah Belajar